Kamis, 11 Desember 2014

Bab 6 Manusia dan Penderitaan



A.   Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. tuhan memberikan kesenangan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan lika-liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
B.    Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan badan atau jasmani contohnya adalah pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya. Siksaan jiwa atau rohani  contohnya adalah kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang apabila pada suatu saat ia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan sseseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia.

C.   Kekalutan Mental
Kekalutan metal adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala-gejala bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Sering merasakan pusing, sesak napas, demam, dan nyeri pada lambung                            b. Merasakan cemas, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain sebagai berikut :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
b.      Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri.
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :
a.       Positif : trauma yang dialami, dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya melakukan sholat tahajud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan.
b.      Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

D.   Penderitaan dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,baik berat maupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis. Ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Pembebasan dari penderitaan hakekatnya merupakan proses meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakt sekitar, denagn waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.






E.    Penderitaan,Media Massa, dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Seperti bom atom, reactor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan  manusia. Beberapa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia adlah kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain-lain.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah manusia untuk melakukan sesuatu. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F.    Penderitaan dan Sebab-Sebabnya

Menurut sebabnya penderitaan manusia diperinci sebagai berikut :

a.       Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia menjadi nasib baik. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesame manusia maka manusia lain menjadi mendrerita. Misalnya :
1.      Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa, oleh majikannya sudah pantas jika majikannya diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan.
2.      Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anaknya kandungnya sendiri sampai menyebabkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh Pengadilan.
3.      Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta.” Perbuatan buruk yang merendahkan derajat kaum wanita, yang memandang wanita tak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dianggap sebgai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu sehingga mengkomunikasikannya kepada pejabat dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Misalnya :
1.      Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung Selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur. Segenap lapisan mansyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk menbebaskan para korban dari penderitaan ini.
2.      Perbuatan lalai, mungkin kurang control terhadap tangki-tangki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan “union carbide” di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan mengalami cacat.

b.      Penderitaan yang timbul akibat penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi karena penyakit, siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat menjadi usaha mannusiaa untuk mengatasi penderitaan ini. Beberapa kasus penderitaan :
1.      Seorang anak laki-laki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, guru besar Universitas di Kario, Mesir.
2.      Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan. Tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit nabi Ayub yang cukup lama.
3.      Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong.


G.   Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif dan sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuan menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang melawan siukap ibu tiri, anti kekerasan, ia berjuang untuk melawan kekerasan, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar